Jumat, 28 Agustus 2009

Panggung Hiburan HUT RI Ke-64

Setiap tahun pada tanggal 17 Agustus di tiap pelosok daerah selalu di penuhi acara hiburan. Panggung hiburan HUT RI merupakan puncak acara di hari itu. Tepatnya, di daerah tempat tinggalku di komplek perumahan di daerah Bandung juga menggelar panggung hiburan HUT RI.

Acara pada malam hari ini dimulai kurang lebih jam 19.30 WIB. Sambutan Ketua RW 015, Bapak Deden. Sambutan Ibu Kepala Desa Bojongsoang. Sambutan dari Bapak Dadang Koswara (pembacaan do'a). Sambutan Ketua Pelaksana. Sambutan Ketua Tarang Karuna. Acara di buka dengan hentakan paduan musik dari Black Hole Percussion dimulai dari jam 20.00 WIB. Semua terpukau melihatnya. Perpaduan suara alunan musik yang penuh semangat, menghentak. Penuh kreativitas.

Tarian-tarian anak kecil warga RW 015 dan pengumuman semua perlombaan. Jam 20.45 WIB sampai 20.59 paduan suara dari Panti Asuhan Al-Fitroh. Sungguh menyentuh hati nurani. Mereka membawakan dua buah lagu yang mengharukan berjudul "Ibu" dan "Bunda". Mereka terdiri dari 15 orang paduan suara, 1 orang gitaris dan 1 orang penabuh gendang besar.

Jam 21.00 WIB kursi penonton di depan di bubarkan. Ternyata ada bike freestyle sampai 21.35 WIB. Di iringi band yang menjadi soundtrack atraksi bike freestyle. Memukau pas detik-detik pertama pertunjukkan selanjutnya membosankan. Hanya melihat atraksi itu-itu saja. Jenuh. Kebarat-baratan.

Tari-tarian anak-anak lagi. Pengumuman perlombaan perwakilan tiap RT.

Dari awal acara di katakan bakal ada bintang tamu. Inisialnya 'S'. Bisa aja Seventeen, ST 12, dan sebagainya. Ternyata bintang tamunya Calung Sawargi. Gedubrak. Tapi udah kebal dengan tipu daya seperti ini. Tiap tahun selalu ada isu-isu ngga jelas seperti ini. Tahun 2005 ada isu kalau presenternya itu Ringgo atau Shogie (Ardan atau Oz Radio, lupa!). Ternyata itu cuma kebohongan publik semata.

Pulang kerumah ternyata pintu dikunci. Di rumah kosong. Inisiatif balik ke tempat acara panggung hiburan. Ternyata mamah lagi duduk dengan ibu-ibu yang lainnya. Ambil kunci rumah dan pulang ke rumah.
Didengerin dari rumah, acara hiburan makin malem makin ngga jelas (ngga karuan). Calung bisa dibilang upaya untuk melestarikan budaya lokal. Sedangkan dangdut? Bukan mendiskriminasikan dangdut. Tapi gerah banget ngeliat penyanyi-penyanyi dangdut yang seronok di atas panggung.

Dari seluruh pengisi acara di panggung hiburan HUT RI Ke-64 ini yang paling berkesan itu adalah paduan suara Yayasan Yatim Piatu Al-Fitroh. Menyentuh hati nurani. Paling tidak menyadarkan semua bahwa jangan terbuai oleh euforia sesaat. Masih ada mereka. Mereka yang terpinggirkan dan kurang beruntung dalam hidup ini. Yang lainnya biasa-biasa aja.

Setidaknya suasana panggung hiburan HUT RI Ke-64 malam itu mencairkan suasana di tengah kehidupan warga kota yang dikenal dengan sikap individualistis. Akankah ini hanya terjadi sesaat? Ataukah untuk hari-hari selanjutnya?

Bandung, 17 Agustus 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar