Senin, 21 Juni 2010

Kawan Yang Menikam Dari Belakang

Hari-hari yang telah berlalu begitu tulus dan murni bagiku.
Tak sedikit pun yang meracuni dalam pikiran ku.
Aku hanya menemukan Kawan.
Kawan penghibur di saat aku berduka.

Tak ku sangka semua itu semu, Kawan!
Tak ku sangka semua itu palsu, Kawan!
Sungguh tak ku sangka.

Sakit yang amat kurasakan kini.
Perih, Kawan!
Teganya kau menikam dari belakang.
Teganya kau melakukan tipu daya ini.
Aku menyerah, Kawan!
Kepercayaan ini telah memudar.
Tak akan kembali utuh seperti sedia kala.

Aku tak ingin kau juga merusak ibadahku hari ini.
Tak akan pernah aku merelakannya.






Bandung, 10 Juni 2010 (Jatinangor – Parakan Asri, Bandung).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar