Senin, 21 Juni 2010

Masih Ada

Canda, tawa, suka cita..

Sedih, isak tangis, duka cita..

Semua berganti merasuki hati dan pikiran..

Mengisi hari dimana bumi dipijak..

Ketika harapan itu semu..
Aku memilih untuk menjauh dari segala hingar bingar kehidupan..

Terdengar suara memanggil "adakah aku di sisi mereka?"

Aku masih ada, Kawan..
Merajut harapan yg semu..

Aku masih ada, Kawan..
Berada di sisi mereka..




Arlin Widya Safitri
Bandung, 20 Juni 2010

Pergantian Hari

(Untuk Almarhum Papah)


Tik Tok.. Tik Tok..
Denting waktu terus berlalu...
Tak ada yang mampu menghentikan waktu..

Tik Tok.. Tik Tok..
Waktu begitu cepat berlalu...
Di ujung pergantian hari kali ini tanpa kehadirannya..
Untuk pertama kali dan awal hari-hari selanjutnya...

Kini dan yang akan datang tak akan ada do'a dan senyum darinya...

Semoga dia damai dan tenang di alam sana...



Bandung, 18 Juni 2010 (moment specially for me)

Kehilangan Ladang - Ladang Hijau

Berpuluh-puluh tahun aku bersama hamparan hijau yang membentang luas.
Berpuluh-puluh tahun aku memberikan separuh waktu ku.
Berpuluh-puluh tahun aku mengucurkan keringat.
Berpuluh-puluh tahun aku berada di bawah teriknya sinar matahari hanya menanti sebuah harapan.

Harapan yang menuai hasil bagi ku, keluargaku dan yang lainnya.
Harapan yang membuat perut-perut kelaparan merasakan kenyang.
Harapan yang dihasilkan dari sebuah ketekunan.

Kini semua itu hilang.
Kini semua itu lenyap.
Di luluh lantakan oleh tangan-tangan penguasa.
Masa yang akan datang dibangun rumah-rumah megah.
Menghibur mereka-mereka pemilik modal.

Tak kau sadari bumi ini telah rusak, Kawan!
Kau tambahkan lagi kerusakan demi kerusakan itu.
Demi kenikmatan duniawi yang semu.




Arlin Widya Safitri

Parakan Asri, Bandung 13 Juni 2010. Tepatnya 12:46 WIB.

*puisi untuk mengkritik adanya penggusuran sawah-sawah nan hijau di belakang rumah Aki Didang dan Enin Oyoh. Tepatnya komplek Parakan, Bandung.

Kawan Yang Menikam Dari Belakang

Hari-hari yang telah berlalu begitu tulus dan murni bagiku.
Tak sedikit pun yang meracuni dalam pikiran ku.
Aku hanya menemukan Kawan.
Kawan penghibur di saat aku berduka.

Tak ku sangka semua itu semu, Kawan!
Tak ku sangka semua itu palsu, Kawan!
Sungguh tak ku sangka.

Sakit yang amat kurasakan kini.
Perih, Kawan!
Teganya kau menikam dari belakang.
Teganya kau melakukan tipu daya ini.
Aku menyerah, Kawan!
Kepercayaan ini telah memudar.
Tak akan kembali utuh seperti sedia kala.

Aku tak ingin kau juga merusak ibadahku hari ini.
Tak akan pernah aku merelakannya.






Bandung, 10 Juni 2010 (Jatinangor – Parakan Asri, Bandung).

Minggu, 06 Juni 2010

Gaza, Sekali Lagi!

Aku memang bukan seorang Muslim yang baik
Aku memang bukan seorang Muslim yang sempurna

Aku hanya seorang manusia biasa
Selalu melakukan khilaf dan dosa

Meski begitu aku masih punya hati nurani
Inginku bertanya "kapan semua ini berakhir?"
Aku tahu pertanyaan ini tiada jawaban

Aku rasa semua ini hanyalah sia-sia
Aku rasa semua ini hanyalah sesaat
Aku rasa mereka yang berada di Gaza telah mati rasa

Tangan-tangan manusia tak akan mampu mengatasi semua ini
Hanya satu cara: “Tangan Tuhan” harus berbicara



Aku percaya Dia Maha Melihat
Aku percaya Dia Maha Mendengar
Aku percaya Dia Maha Mengetahui
Aku percaya suatu saat nanti “Tangan Tuhan” akan berbicara
Entah bagaimana dan kapan itu terjadi
Hentikan aksi genosida ini, Tuhan!








Arlin Widya Safitri
Bekasi, 04 Juni 2010, 01:50 dini hari.