Teruntuk: Tetehku Dian G Rahayu
Menjelang hari pernikahannya
Keindahan dunia membuaiku
dan tak memandang ke arahmu
Gelombang air laut yang terus membawa arus
tak menghanyutkan ke dalam deras arusmu
Ku terapung dalam sebuah perahu
yang tak tentu arah tujuan
Telusuri riak-riak kecil, gelombang maupun badai
tak membuatku pantang pulang
Dalam perjalanan ditemani kicauan burung-burung
seperti hendak menghibur
Langit biru selalu setia menemani
kemanapun hendak pergi
Angin semilir berhembus kencang
membawa ke suatu tempat
Dimana kau berada dalam nuansa bening
yang tak disangka merupakan pelabuhan terakhir
Tak ingin beranjak pergi kemanapun
dan ingin selalu singgah di pelabuhan terakhir
untuk selamanya
Arlin Widya Safitri
Bandung, 24 Maret 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar