Rabu, 22 Desember 2010

Pasir Padi 1

yang terbentang luas, saat senja mulai menyelimuti
dari arah laut
adalah tepi pantai pasir padi
yang tengah terbuai hembusan angin semilir
dari arah langit
adalah aku yang tengah menikmati
pesona pasir putihmu menggairahkan imajinasi
sekedar duduk termenung
beralaskan butiran pasir putih
sungguh elok rupamu Pasir Padi
pantai yang masih perawan di negeri ini
ada takut suatu hari pantaimu terkoyak
malang bagai pantai lainnya
pandangan mata jauh tertancap tajam
terpesona
pada karya agung Sang Pencipta
bibir ini masih basah berucap
terlihat tengah sekelompok remaja menjamahmu
tak mempedulikan keelokanmu
mencabik-cabik tanpa mendengar resahmu
mungkin kini,
pantaimu masih terlihat elok rupawan
miris di masa akan datang hanya tinggal kenangan
padahal wahai,
yang seketika membuai dari arah laut
pesona butiran pasir putih
hembusan angin semilir dari arah langit
adalah pantai Pasir Padi
hujan yang seketika jatuh dari mata langit
juga matamu Pasir Padi,
inikah balasan dari keelokanmu
menjamahmu dengan semena-mena
hingga keperawananmu luntur




Arlin Widya Safitri
Pangkal Pinang, 5 Desember 2010
Pantai Pasir Padi, Bangka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar