Minggu, 09 Agustus 2009

Selamat Datang Mahasiswa Baru

Tulisan kali ini pas tgl 1 Agustus kemaren. Ceritanya gini. Aku dan mamah nyampe ke Suryalaya (daerah Tasik) kurang lebih jam 01 malem. Soalnya ke Indihiang dulu ngga ke Pamoyanan. Supirnya mau pulang ke Kawali. Padahal lewat Suryalaya atau Panjalu lebih deket kan? Alasan supir sih karena ada penumpang satu orang yang mau ke Ciamis jadi ngga lewat Suryalaya. Tapi pas sama mamah niat mau di borong 20rb malah nawar 50rb. Akhirnya jadi 40rb dianter sampe depan rumah Bi Eti di Suryalaya.

Alhasil penumpang satu orang yang mau ke Ciamis itu dipindahin ke mobil yang jurusan Ciamis. Tega banget. Berarti alasan tadi cuma sekedar basa-basi dong? Itulah kehidupan, manusia selalu kalah bersaing dengan material. Sebenarnya nilai manusia itu lebih tinggi atau lebih rendah dari material? Coba sedikit renungkan.

Aku merasa bersalah juga karena gara-gara mamahku yang merubah niat awal supir. Alasannya cuma satu karena sudah malam. Tepatnya tengah malam menjelang pagi. Lagi pula yang memaksa bukan mamah tapi supir itu. Yang menawarkan lebih dulu juga supir itu. Mamah tadinya mau pindah ke angkot 05.

Nyampe di rumah Bi Eti, keadaan rumah sepi banget. Terlalu sepi untuk ukran acara "malam manaqiban". Bulan Juli kemaren rame. Malah ada tamu dari Cikijing satu rombongan dan wakil rektor D3 IPB nginep di rumah Bi Eti. Penting ngga sih?
Penghuni rumah udah nyenyak tidur. Latif yang buka pintu samping dan masih nonton tivi.

Di ruang tivi ada koran "Pikiran Rakyat" tgl 1 Agustus 2009. Aku baca ternyata isinya pengumuman daftar mahasiswa yang diterima di empat PTN Bandung. Baru sadar hari ini pengumuman SNMPTN. Aku baca artikel itu "8.608 peserta diterima di empat PTN Bandung".

Sekilas setelah membaca artikel itu aku teringat beberapa tahun ke belakang saat aku menjadi peserta SPMB. Waktu itu namanya masih SPMB. Aku masih ingat ego ku saat itu masih di puncak gunung tertinggi di dunia. Ingin masuk ITB. Nyatanya ngga masuk. Cita-cita pengen kerja supaya bisa membahagiakan mamah dan bapak. Sama sekali ngga kepikiran hal-hal yang lain. Jujur, tujuan waktu aku masuk kuliah yaitu materialisme.

Eniwei, "Selamat Datang Mahasiswa Baru" maksudnya "selamat datang di dunia baru'. Dunia Kampus beda banget dengan dunia SMA, SMP apalagi SD dan Taman Kanak-Kanak. Namun, itu juga bisa relatif sifatnya. Karena mahasiswa 'hedonis' ngga akan bisa ngerasain perbedaan itu. Mereka hanya terbuai dengan buaian duniawi yang bersifat semu.

aku sadar pemikiranku berbeda setelah masuk kuliah. Memang itulah tujuan sesungguhnya kuliah, yaitu merubah 'pola pikir'. Bukan untuk mencari harta kekayaan dengan harapan bisa kerja dengan gaji yang memuaskan. Ternyata yang lebih penting adalah belajar untuk 'memaknai hidup' ini. Berpikir kritis terhadap setiap permasalahan. Berperan sebagai 'agent of change' di tengah masyarakat. Meski itu semua hanya sebuah harapan atau lebih parahnya hanya sebuah 'wacana'? Entahlah.

Tapi, tetap semangat!!! adik-adikku tercinta di seluruh Nusantara. Kalian harus tetap bersemangat. Ada sebuah catatan dari Henry Chester:"Semangat adalah aset terbesar di seluruh dunia. Ia mengalahkan uang, kekuasaan dan pengaruh". SEMANGAT!!!

Sekedar "share" pengalaman aja. Di kampus itu kalian bebas berekspresi. Kalian bebas menentukan sikap (sikap yg benar tentunya). Kalian bebas menentukan karakter masing-msing. Tentunya harus di dsari oleh pengetahuan terlebih dahulu. Jangan asal. Mahasiswa dituntut harus 'ilmiah' banget.

Kalian bebas menentukan pilihan hidup. Apakah memilih sebagai mahasiswa 'hedonis', mahasiswa 'study oriented', mahasiswa 'aktivis', mahasiswa 'agamis', mahasiswa 'atheis', mahasiswa 'sekuler' dan sebagainya. Sebenernya masih banyak pilihan hidup itu.

Sedikit intermezo aja, di koran "Pikiran Rakyat" tgl 1 Agustus 2009 itu pun ada artikel ttg "12 Mahasiswa ITB di pecat, 2 diskors". Pasti tahu kan kasus yang lagi 'booming' itu? Nah, mungkin ada yang berminat jadi mahasiswa 'joki'? Boleh2 aja asal tanggung resikonya sendiri. Hehe. Aku ngga bisa memaksa untuk memilih salah satu pilihan hidup itu. Adik-adik udah dewasa. Seharusnya sih udah bisa mencerna dan mengambil 'pilihan hidup' yang terbaik. Nyatanya ngga seperti itu.

Anehnya honor dari hasil 'joki' itu buat kebutuhan tersier alias buat liburan. Hmm...kok bisa?

Satu hal lagi jangan merasa diri sendiri termasuk manusia paling pintar di negeri ini cuma gara-gara lolos SNMPTN tahun ini. Percaya deh itu cuma sebuah "keberuntungan". Lants jangan merasa satu tingkat diatas orang-orang yang ngga bisa kuliah. Pada hakikatnya semua manusia itu sama. Intinya jangan sombong dengan status baru sebagai "mahasiswa". Sebaliknya harus rendah hati. Banyak banget beban di bahu seorang "mahasiswa".

Atau setelah lulus kuliah nanti tiba-tiba menjadi seorang "pejabat". Tiba-tiba kekuasaan berada di tangan sendiri. Kemudian dengan seenaknya melakukan korupsi. Itu juga bagian dari pilihan hidup.

Itu semua hanya sekedar intermezo aja. Hanya merangsang daya nalar adik-adik semua dimana pun kalian berada. Hanya merangsang 'pemikiran kritis' kalian saja. Jangan dianggap menggurui. Pada dasarnya aku pun masih terus menjadi seorang murid yang terus belajar, belajar dan belajar untuk mengerti makna hidup ini. Entah sampai kapan. Aku tahu bahwa aku tidak tahu.

Sekali lagi "Selamat Datang Mahasiswa Baru di Dunia Baru". Dunia Kampus. Jalani dengan sebaik mungkin.

Sampai ketemu lagi di lain waktu. Mudah-mudahan ngga bosen dengan tulisan-tulisanku ini. See you.

Bandung 1 Agustus 2009 (post tgl 9 Agustus 2009).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar