Sabtu, 21 November 2009

3 Buah Kakao

Hanya terjadi di negeri ini. Sebuah negeri yang lemah dalam penegakkan hukum. Sulitnya menemukan keadilan. Keadilan telah lama menumpuk di tumpukkan gunung sampah dan hampir membusuk.

Seorang ibu tua telah lupa akan negeri ini yang tergadaikan. Seorang ibu tua telah lupa alam beserta isinya kini milik para pemodal. Seorang ibu tua telah lupa bahwa kini tak dapat menikmati hasil alam dengan gratis.

Ketika tiga buah kakao tak dapat dinikmati lagi dengan gratis. Ketika tiga buah kakao membuka mata ibu tua akan kejamnya realita kehidupan. Ketika tiga buah kakao menjadi bukti ketidakadilan.

Miris melihat realita kehidupan di negeri ini. Ketika kaum kecil dipaksa dengan waktu singkat mematuhi hukum. Di lain pihak kaum besar di biarkan berlarut-larut dalam mematuhi hukum.

Benar adanya hukum di negeri ini hanya memandang suatu kekuatan. Hanya mengadopsi persaingan dunia hewan di alam bebas. Si kuat akan menang dan si lemah akan kalah.


Bandung, 20 November 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar