Sabtu, 21 November 2009

Cicak VS Buaya

Cicak melawan buaya, sebuah perumpamaan yang dipakai dalam pertentangan konflik antara "KPK" dan "Polisi".
Perumpamaan yang ampuh tersebut pertama kali dalam Majalah Tempo, 16 Juni 2009.
Sebuah metafor yang memberi imajinasi akan adanya ketidakseimbangan.

Cicak merupakan reptil kecil. Tak lebih 10 sentimeter panjangnya. Hidup di dinding-dinding rumah. Mangsanya nyamuk-nyamuk kecil.
Buaya merupakan reptil besar. Panjangnya bahkan sampai 8 meter. Kulitnya kasar keras, moncongnya menakutkan dan mendadak bisa menyerang. Pembunuh. Mangsanya hewan lain, juga manusia.

Muncul imajinasi dari sebuah metafor.
Metafor bukan sebingkai hiasan.
Metafor bukan sebuah simbol.

Dari sebuah metafor itu muncul imajinasi yang mengatakan adanya adu kekuatan.
Pertentangan konflik yang hanya dapat diselesaikan oleh kekuatan.
Layaknya perseteruan dunia hewan di alam bebas.
Akhirnya tak berdasarkan hukum sebagai aturan bersama.

Lalu dimana keberadaan hukum saat ini?
Benarkah hukum telah menghilang?
Tak mudah untuk menemukan dan kembali menegakkannya.


Bandung, 3 November 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar