Kamis, 31 Maret 2011

Hidangan Tak Terlihat

Teruntuk: seorang ibu di Ponorogo, Jatim

Suara ayam berkokok selalu nyaring di telinga
Mengingatkan hari ini harus berpacu dengan waktu
Raga renta, dunia yang gelap tak menyurutkan tekad
Keringat kian deras menghujani tubuh
Tak menjadi soal, demi anak gadis tercinta

Membasuhi tubuh dengan percikan air
Mengadu resah pada Sang Pencipta
Masih adakah rezeqi di hari ini?
Semangat tak pernah padam
Tak menjadi soal, demi anak gadis tercinta

Pelukan manis dari yang tercinta
“Sayang Nak, dari lahir tak pernah tahu rupamu
hanya bisa meraba lekukan dan mencium bau tubuhmu”
Itu sudah cukup membuat semangat

Ibu pulang hari ini, Nak!
Membawa sesuatu yang mungkin tak cukup kau bagi
Pelan mulai menata hidangan
Semuanya untuk anak gadis tercinta
Bagiku wanginya sudah cukup membuat rasa lapar hilang





Arlin Widya Safitri
Bandung, 02 Maret 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar