Jumat, 14 Agustus 2009

Hikmah di hari ini

Rencananya hari ini aku mau ke tasik untuk kasih kado ulang tahun buat enin (baca: nenek). Tapi tiba-tiba saja aku mengurungkan niat itu. Biar kutitipkan pada mamah. Aku berpikir terlalu egois aku berbahagia dalam keadaan menjelang HUT RI yang di lalui dengan berbagai permasalahan dan musibah. Aku tak ingin menjadi bagian bangsa Indonesia ini yang terbiasa 'melupa' dengan berbagai permasalahan dan musibah yang terjadi di negeri ini. Aku masih dapat mengingat itu semua.

Akhirnya aku menemukan hikmah di balik keputusanku hari ini. Tepatnya setelah mamah pergi ke Tasik, aku tak sengaja mendengarkan ceramah pengajian rutin ibu-ibu di komplek rumah tinggalku. Pengajian itu diadakan tiap sore hari Jum'at. Aku hanya mendengarkan dari rumah. Kebetulan rumah dekat Mesjid. Aku mulai menyimak isi ceramah itu.

Aku menangkap intinya, tentang penjelasan kata-kata Nabi. Nabi mengatakan tidurnya ulama lebih baik daripada ibadahnya orang-orang bodoh. Sedikit demi sedikit aku mencoba mencerna penjelasan dari orang itu. Maka untuk meningkatkan ilmu agar setara dengan para ulama ada petunjuknya, yaitu:

1. Melakukan shalat malam walaupun hanya 2 raka'at (untuk membangunkan hati yang tertidur).
2. Senantiasa menjaga wudhu (meski sangat berat menjaga batalnya wudhu)
3. Senantiasa taqwa kepada Allah SWT, baik itu sedang sendiri ataupun keadaan banyak orang.
4. Makan hanya untuk ibadah dan taqwa pada Allah SWT. Makan itu bukan karena lapar.

Ada yang berhubungan dengan komitmen aku untuk bulan Ramadhan tahun ini. Aku ingin khatam Al-Qur'an. Isi ceramah ada hubungannya dengan khatam Al-Qur'an. Apabila hendak tidur biasakan khatam Al-Qur'an yaitu dengan membaca Surat Al-Ikhlas 3x. Membaca Surat Al-Ikhlas 3x sama dengan khatam Al-Qur'an. Sebelum tidur biasakan membaca istighfar dan sholawat pada para Nabi. Tak lupa juga ditambah dengan shalat sunat mutlak 2 raka'at. Shalat sunat mutlak tidak berhubungan dengan apa pun, misalnya shalat sunat ba'da atau qobla.

Sekedar 'share' saja. Jujur selama liburan kali ini aku mencoba untuk menikmati sisi spiritual kehidupan. Aku ingin menjauh dari hingar bingar kehidupan. Pada dasarnya aku sangat menyukai filsafat. Apa pun itu yang berkenaan dengan filsafat. Mulai dari filsafat Islam, filsafat kaum sekuler dan sebagainya.

Pada dasarnya filsafat kaum sekuler pun tak jauh dari sisi spiritual kehidupan. Meskipun mereka sangat keras menolak adanya Tuhan. Pada hakikatnya jiwa dan pikiran mereka tiada henti-hentinya mencari keberadaan Tuhan. Terbukti pada proses berpikir mereka tentang keberadaan Tuhan. Itu bisa dimanfaatkan agar bisa mengenal Tuhan. Tuhan sangat menghargai bagi kaumnya yang berpikir.

Itulah hikmah yang ku temukan untuk hari ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar