Sabtu, 29 Agustus 2009

Sodaqoh "Kejutan"

Kangen mesjid juga ternyata. Baru beberapa hari ngga ke mesjid udah kangen berat. Hari ini aku mulai shalat sunat Tarawih lagi. Ada yang beda hari ini di mesjid.

Seperti biasa aku shalat Isya' berjama'ah di mesjid. Kali ini aku berada di shaf terakhir. Berisik. Kali ini penceramah kuliah tujuh menitnya sedikit nyentrik. Cacat fisik ngga membuat penceramah itu hilang nyali. Penceramah itu tidak dapat melihat. Buktinya isi ceramah patut di acungkan jempol. Dua jempol deh.

Pas kuliah tujuh menit 'kencleng' sodaqoh sudah selesai disebarkan. Tapi pas selesai kuliah tujuh menit dengan serentak dia menganjurkan sodaqoh lagi. Yupz... seneng ngeliatnya. Ternyata masih ada orang yang peduli dengan sekitarnya. Pertama-tama penceramah itu ngasih 50 ribu ke orang yang ditunjuk untuk menerima sodaqoh. Sungguh kejutan di tengah kejenuhan. Aku terpukau melihat kejadian tadi. Jarang ada orang yang berani mengkritik orang di depan orang banyak sambil dia mempraktikkannya langsung.

Jadi teringat Soe Hok Gie. Di zaman tahun 60 an Soe Hok Gie dikenal sebagai tukang kritik pemerintahan Soekarno. Gie orang yang pemberani. Aku sangat kagum pada Gie. Aku selalu bertanya-tanya apakah zaman sekarang masih ada orang seperti Gie?

Ternyata pertanyaan itu sedikitnya terjawab sudah. Aku beruntung dapat menyaksikannya langsung. Seakan Allah swt telah mengutus malaikat-Nya untuk menjawab pertanyaanku itu melalui kejadian tadi. Bersyukurlah masih ada orang yang pemberani saat ini. Teruslah katakan 'kebenaran' meski 'kebenaran' itu pahit untuk di dengar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar